jawahub.com

komunitas bisnis jawa indonesia

Taekwondo Indonesia

Orang yang jarang berbagi kehidupannya di media sosial biasanya memiliki 6 ciri berikut ini

Di era digital saat ini jarang sekali kita menjumpai seseorang yang tidak memposting kehidupannya di media sosial

Namun pernahkah Anda memikirkan orang yang menolak memposting konten di media sosial dan melindungi privasinya?  setidaknya ada sepuluh ciri orang yang jarang atau tidak pernah memposting kehidupannya di media sosial.

1. Nilai privasi 

Salah satu ciri paling umum dari seseorang yang jarang memposting di media sosial adalah mereka sangat menghargai sebuah privasi.

Mereka percaya bahwa tidak semua aspek di dalam kehidupan mereka perlu untuk dipublikasikan. Mereka lebih memilih untuk merahasiakan kehidupan pribadinya.

2. Menghargai interaksi dalam kehidupan nyata 

Salah satu ciri lain dari orang yang jarang memposting di media sosial adalah apresiasi mereka terhadap interaksi di kehidupan nyata. Hal tersebut menunjukkan bahwa media sosial tidak selalu menentukan seberapa sosial dan ramahnya seseorang. 

3. Tidak mudah mengalami kecemasan 

Orang-orang yang jarang memposting di media sosial biasanya tidak rentan terhadap rasa cemas. Dalam sebuah penelitian berjudul "Computers in Human Behavior" menemukan korelasi kuat antara penggunaan media sosial yang berlebihan dengan peningkatan rasa cemas.

Mereka yang terpapar postingan orang lain secara terus-menerus dapat menyebabkan perbandingan diri yang negatif sehingga meningkatkan stres.

Sedangkan mereka yang jarang memposting di media sosial sering kali terlindungi dari pengaruh tersebut dan cenderung tidak akan membandingkan kehidupannya dengan orang lain sehingga menghasilkan kondisi mental yang lebih sehat.

4. Mereka adalah pendengar yang baik 

Orang yang jarang memposting di media sosial seringkali menjadi pendengar yang baik. Meskipun mereka jarang memposting kehidupannya secara online, mereka biasanya adalah pengamat yang tajam.

Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan memahami postingan orang lain daripada membuat postingan sendiri.

Dalam kehidupan nyata mereka biasanya lebih senang mendengarkan, memahami, dan berempati dengan orang lain karena tidak sibuk mempublikasikan kehidupannya.

5. Mereka menghargai keaslian 

Mereka yang jarang memposting kehidupannya di media sosial sering kali dikenal sebagai orang yang sangat menjunjung tinggi keaslian.

Mereka cenderung tidak terjebak dalam perlombaan untuk mendapatkan like di sosial media seperti Instagram karena mereka memahami bahwa hidup tidak selalu layak untuk hal tersebut.

Mereka justru lebih fokus menjalani kehidupan secara otentik, bukan hanya demi penampilan di media sosial.

Terbatasnya aktivitas mereka secara online bukan merupakan tanda kehidupan yang membosankan melainkan indikasi bahwa mereka lebih memilih pengalaman asli daripada validasi digital.

6. Rasa kesadaran diri yang mendalam 

Orang yang jarang memposting kehidupannya di media sosial sering kali memiliki kesadaran diri yang mendalam.

Mereka tidak mudah terpengaruh dengan tren terkini karena mereka tahu siapa diri mereka, apa yang mereka perjuangkan dan mereka merasa nyaman dengan hal tersebut.

Mereka teguh terhadap identitasnya dan tidak perlu terus-menerus melakukan validasi diri melalui postingan di media sosial atau mencari persetujuan dari orang lain.

Mereka memiliki rasa percaya diri yang kuat karena mereka tahu bahwa value mereka tidak ditentukan oleh seberapa banyak jumlah like, share, atau comment di media sosial.