jawahub.com

komunitas bisnis jawa indonesia

Taekwondo

Hindarilah perbuatanperbuatan haram tersebut agar ketika salat Tahajid doa Anda terkabul

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa tidak terkabulnya doa seseorang karena ia melakukan tindak pidana

Hal ini mungkin mengingatkan kita bahwa umat Islam tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT sebelum shalat. Ada yang lain selain kebenaran yang diperintahkan Allah kepada orang-orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan Rasul-Nya. Makanlah (makanan) dengan baik dan lakukan pekerjaan yang baik. Sesungguhnya aku mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al-Mu'minun ayat 51, Al-Baqarah ayat 172 menceritakan hal serupa).

Kemudian Allah SWT bersabda kepada orang yang jauh dariku dan lemah sambil mengangkat tangan ke langit, “Ya Tuhanku”, sekaligus makanan haram, haram haram, haram pakaian, haram pula makanan. Bagaimana doa mereka akan terkabul? Allah SWT itu baik” (thayyib) menjelaskan.

Hal Haram yang Harus Dihindari agar Doa Terkabul

Allah SWT merupakan Dzat yang baik dan hanya menerima yang baik pula. Untuk itu, Allah SWT tidak menerima amalan kecuali yang baik dan bersih dari semua perusak seperti riya dan sombong.

Allah SWT tidak pula menerima harta kecuali yang baik dan halal. Sebab, baik itu menjadi sifat perbuatan, ucapan dan keyakinan, semuanya itu terbagi kepada baik dan buruk.

Muhammad Syafie el-Bantanie dalam buku Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah menjelaskan, hadits di atas juga memiliki makna bahwa makanan dan minuman haram yang kita konsumsi dapat menghalangi terkabulnya doa.

Dengan demikian, apabila ada seorang muslim yang senantiasa berdoa dalam salat tahajudnya tetapi tak kunjung dikabulkan, muslim bisa bermuhasabah terlebih dahulu sebelum memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Apakah makanan yang dimakan, minuman yang diminum serta pakaian yang dikenakan berasal dari harta yang didapatkan dengan cara yang haram atau tidak?

Masih merujuk sumber yang sama, Sa'ad bin Abi Waqash pernah ditanya oleh Al-Ashfar tentang rahasia doa-doanya yang senantiasa terkabul, lalu Sa'ad menjawab, "Aku tidak pernah memasukkan makanan ke dalam mulutku melainkan aku mengetahui dari mana sumbernya."

Dari berbagai penjelasan di atas, sudah sepatutnya seorang muslim untuk mencari rezeki dengan cara yang halal agar terhindar dari perilaku syubhat.

Sebab, karunia Allah SWT di dunia ini sangatlah luas dan tak terhingga. Rezeki halal jauh lebih baik dan membawa kita menuju surga. Sementara itu, rezeki haram hanya akan membawa kesengsaraan menuju neraka sebagaimana dijelaskan Febrina Arisha dalam buku 99 Langkah Menuju Berkah.

Kita harus yakin bahwa Allah SWT telah menyediakan rezeki bagi setiap makhluk-Nya, termasuk binatang melata. Hal tersebut sebagaimana firman-Nya surah Hud ayat 6 yang berbunyi: 

۞ وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ٦

Artinya: "Tidak satupun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."