jawahub.com

komunitas bisnis jawa indonesia

Cincin Saturnus Bakal Hilang Ilmuwan Waswas

Ilmuwan Khawatir Akan Hilangnya Cincin Saturnus Fenomena Langka yang Menggugah Keprihatinan Dunia Astronomi

Namun, cincin Saturnus disebut akan menghilang dalam waktu dekat.

Menurut pengamat, pada tahun 2025 cincin tersebut tidak akan terlihat dari Bumi, setidaknya untuk sementara waktu.

Sistem cincin Saturnus membentang hingga 175.000 mil dari permukaan planet sehingga membuatnya terlihat jelas oleh para pengamat bintang di Bumi.

Menurut NASA, pada tahun 2025 mendatang, raksasa gas tersebut akan miring ke arah Bumi, membuat cincin besar tersebut tampak menghilang menjadi garis yang hampir tak terlihat.

Meskipun strukturnya sangat lebar dengan tinggi vertikal cincin biasanya 30 kaki, cincin tersebut hampir mustahil untuk dilihat sehingga memberikan ilusi bahwa cincin telah menghilang.

Peristiwa astronomi yang disebut ekuinoks Saturnus ini terakhir kali terjadi pada bulan September 2009. Ekuinoks berikutnya diperkirakan akan terjadi pada 6 Mei 2025, menurut Badan Antariksa Eropa.

Cincin tersebut akan kembali terlihat setelah kemiringan Saturnus semakin disesuaikan, sehingga memungkinkan para astronom di Bumi untuk melihat kutub selatan planet tersebut, demikian dikutip dari FoxNews, Selasa (7/11/2023).

Cincin Saturnus Hilang Bikin Ilmuwan Ketar-Ketir 

Planet terbesar kedua itu pertama kali ditemukan oleh astronom Italia Galileo Galilei pada tahun 1610. Cincin langit yang melingkar pada Saturnus terdiri dari potongan komet, asteroid, pecahan bulan, debu, dan es,

Beberapa puing di dalam cincin berukuran lebih kecil dari sebutir pasir, sementara yang lain lebih besar dari gunung.

Namun cincin-cincin tersebut menghilang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan para ilmuwan.

Gravitasi menarik material cincin Saturnus ke permukaan dan cincin tersebut mungkin akan hilang sepenuhnya dalam 300 juta tahun ke depan

"Saturnus kehilangan cincinnya pada tingkat 'skenario terburuk'," tulis NASA pada 2018 lalu.

"Kami masih mencoba mencari tahu seberapa cepat erosinya," kata Dr. James O'Donoghue, mantan ilmuwan NASA pada bulan April.

Saat ini, penelitian menunjukkan bahwa cincin tersebut hanya akan menjadi bagian dari Saturnus selama beberapa ratus juta tahun ke depan.

Hilangnya cincin ini mungkin terdengar masih akan terjadi dalam waktu yang lama. Namun dalam sejarah alam semesta, ini adalah kematian yang relatif cepat.

"Kita bisa sangat beruntung berada di alam semesta pada saat cincin masih ada," kata O'Donoghue.